Di dunia startup dan perusahaan yang bergerak dalam industri digital di Indonesia memiliki tingkat turnover tinggi, generasi ini lebih dikenal dengan GEN Y. Ada banyak alasan kenapa tingkat turnover bisa tinggi dan beberapa diantaranya adalah mencari peluang baru, perusahaan ditempat kerja sekarang kurang kondusif atau mulai mengalami kemunduran serta hijack dari perusahaan kompetitor ataupun startup lain.
Untuk karyawan SEO specialist ada beberapa diantaranya yang memiliki alasan seperti diatas, tapi khusus untuk karyawan SEO specialist hal tersebut sangatlah kecil. Hampir sebagian besar alasan mereka pindah atau resign lebih ke tidak betah di perusahaan lama, dan kalau di bedah lagi alasan tidak betah itu bukan berarti culture perusahaan kurang bagus ataupun masalah gaji tapi lebih ke support atau dukungan untuk karyawan SEO specialist kurang.
Sekarang ini banyak sekali petinggi perusahaan di tingkat level manager hingga C LEVEL sangat antusias dengan yang namanya SEO, mereka sangat membanggakan SEO dan mencari seminar sana sini agar lebih faham dengan SEO. Namun kenyataannya, disaat mereka sudah hire karyawan SEO specialist, mereka hanya tau bahwa channel SEO harus increase.
KPI untuk karyawan SEO sudah ditetapkan, gaji mungkin sudah ditinggikan tapi kenapa karyawan SEO specialist ini tetap resign? Ok, saya kupas lebih mendalam lagi kenapa mereka sering resign. Buat mas bro & sist HRD memang tidak ada yang salah namun kebanyakan yang sering melakukan kesalahan fatal ini adalah para petinggi yang bersangkutan sendiri hingga C level yang membangun kerjasama team kurang solid.
SEO itu sangat tergantung dengan team lain terutama team web dev, product, enginer. SEO specialist tidak akan bisa maksimal selama kerjasama lintas divisi dengan team lain ini belum bisa dipecahkan. SEO itu harus di support agar performance bisa tinggi, KPI dan target cepat tercapai. Jadi intinya selama ini karyawan SEO specialist seperti dilupakan setelah di HIRE, disepelekan oleh DIVISI LAIN untuk request, masukan ataupun input dan insight agar SEO web perusahaannya bagus.
Para petinggi perusahaan ini hanya taunya SEO performance website mereka bagus tanpa memikirkan apa yang jadi blocking para SEO specialist ini. Blocking yang paling menonjol ya itu tadi, kurang support dari divisi lain. Para SEO specialist ini tidak akan pernah takut dengan kompetitor untuk bertarung / bersaing dalam segi SEO, namun jika sudah bicara internal perusahaan maka mereka pasti down.
Jadi tidak ada gunanya antusias ataupun euforia tentang SEO jika hanya taunya hire dan hire tanpa memecahkan kendala utama / blocking para SEO specialist tersebut.
Di negara maju seperti eropa, US dan australia terutama perusahaan yang membangun sistem operasi team handal sudah tidak ada masalah lagi untuk hal ini. Mereka biasanya memberikan DEDICATED team enginer, web dev dll khusus untuk team SEO. Para SEO specialist mereka sangat di support dari divisi lain.
Jadi tidak ada gunanya tools ini itu untuk para pekerja SEO ini jika kendala performa onsite website perusahaan tidak bisa diselesaikan dengan cepat. Pengaruh onpage dan offpage harus balance / seimbang karena jika offpage bagus sementara onpage kurang bagus begitu juga sebaliknya maka hasilnya akan kurang optimal. Istilah kasarnya "Bagaimana Anda bisa bersaing dengan kompetitor jika di internal website saja banyak masalah"
Itulah penyebab utama kenapa SEO specialist itu paling tinggi tingkat TURNOVER karyawannya dibandingkan spesialist lainnya di dunia digital.